No Tobacco
Community dan Gerakan Muda FCTC yang didukung oleh Lentera Anak Indonesia
bersama dengan komunitas-komunitas juga lembaga-lembaga se-Indonesia yang fokus
dalam isu Pengendalian Tembakau berencana untuk melakukan Aksi Bersama
Memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia di bulan Mei 2016.
No Tobacco
Community secara khusus juga ingin mengajak teman-teman semua
untuk ikut dalam aksi bersama ini. Membuat SURAT UNTUK PRESIDEN bertemakan Pengendalian
Tembakau.
Sebagai langkah perjuangan untuk melindungi generasi masa kini dan masa
mendatang dari dampak konsumsi rokok dan paparan asap rokok; mencegah
bertambahnya jumlah perokok anak dan melindungi masa depan mereka dari bahaya
rokok; sekaligus upaya menciptakan “Smoke Free Indonesia”
SURAT
UNTUK PRESIDEN ini dilakukan dengan cara menulis surat singkat yang
berisi kegeliasahan kita sebagai masyarakat dan mempublikasikanya di media sosial
sebagai edukasi/informasi sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak
rokok. Surat-surat ini nantinya dikumpulkan
dan akan diberikan kepada Presiden Republik Indonesia.
TEMA SURAT
UNTUK PRESIDEN: “Bebaskan Indonesia dari Iklan dan Asap Rokok”
PENGUMPULAN
SURAT UNTUK PRESIDEN: 1 April – 27 Mei 2016
PELAKU
KAMPANYE : Masyarakat, Pelajar (PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan sederajat),
Mahasiswa, Pemuda (Karang Taruna, LSM, Komunitas, dan sebagainya) serta
siapapun yang peduli akan nasib bangsa ini.
TAHAPAN
KAMPANYE SURAT UNTUK PRESIDEN
1. Bisa diawali dengan edukasi (diskusi, dsb) mengapa kita
harus meminta Presiden untuk melindungi/membebaskan kita dari iklan dan asap
rokok
2. Mengajak elemen masyarakat untuk menulis surat sesuai
tema yang ditentukan (Contoh: Mengajak siswa kelas XII SD 07 Pagi di Kota X, mengajak komunitas Y di Kota Z dan lain sebagainya)
3. Posting foto masyarakat bersama surat masing-masing di
media sosial dengan hashtag #SuratuntukPresiden #SpeakUp4FCTC
#FCTCuntukIndonesia #NoTobaccoCommunity (Bisa foto sendiri-sendiri, atau foto
ramai-ramai)
4. Merekam video kumpulan-kumpulan elemen masyarakat yang
telah menulis surat berdurasi ± 15 detik sambil mengucapkan, “Pak
Presiden yang Baik, Tolong Bebaskan Indonesia dari Iklan dan Asap Rokok”. (Lebih
baik jika direkam beramai-rami, sehingga bisa diberi judul seperti, “Suara
Mahasiswa Jurusan X Kampus Y”
5. Surat dikirimkan ke Alamat yang disediakan oleh
Narahubung dari No Tobacco Community.
NARAHUBUNG:
Bagja Nugraha – 08568474700
"Anak dan remaja adalah target industri rokok
sebagai perokok pengganti. Industri rokok mengeluarkan dana triliunan rupiah
untuk mempengaruhi anak dan remaja melalui iklan, promosi, dan sponsor rokok.”
MARI, BEBASKAN INDONESIA DARI IKLAN DAN ASAP ROKOK!
LEMBAR
FAKTA
- Jumlah perokok di Indonesia sekitar 62 juta jiwa; menjadi peringkat
ketiga di dunia setelah Cina dan India.
- 70% perokok di Indonesia mulai merokok sebelum usia 19 tahun; sehingga
Indonesia terkenal di dunai sebagai Baby Smoker Country karena banyak ditemukan
perokok usia balita.
- Indonesia adalah negara satu-satunya di ASEAN yang masih memperbolehkan
iklan, promosi dan sponsor rokok di mana saja.
- Di tahun 2010 sekitar 200.000 kematian disebabkan oleh merokok; atau 548
kematian per hari.
- 1 dari 5 remaja Indonesia usia 15 sampai 19 tahun sudah merokok.
- Asap rokok dapat membahayakan kesehatan orang yang tidak merokok;
terutama anak-anak.
- Lebih dari 150 juta penduduk Indonesia terpapar asap rokok orang lain di
rumah, perkantoran, tempat umum, dan kendaraan umum.
- Anak-anak dari keluarga miskin mengalami putus sekolah dan gizi buruk
karena pengeluaran untuk membeli rokok lebih besar dibandingkan pengeluaran
untuk pendidikan dan makanan bergizi.
- Konsumsi rokok merupakan masalah global, diperkirakan 1 miliar penduduk
dunia akan meninggal pada abad 21 dengan 70% diantaranya terjadi di
negara-negara berkembang.
- Perokok anak-anak usia 10-14 tahun di Indonesia meningkat 2x lipat.
- Perokok remaja usia 15-19 tahun di Indonesia meningkat 3x lipat.
- Lebih dari 30% anak di Indonesia merokok sebelum usia 10 tahun.
SUMBER FAKTA
CONTOH SURAT
(Aspek bahasa dalam surat bisa disesuaikan dengan kemampuan penulis surat
masing-masing. Berikut ini contoh yang ditulis oleh Bagja Nugraha, Mahasiswa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
"Pak Presiden yang Baik Hati. Saya sangat sedih melihat banyak teman saya
yang terpapar asap rokok. Saya sangat sedih melihat begitu banyak iklan rokok
dimana-mana. Padahal kita tahu bahwa rokok itu berbahaya, bahkan menyebabkan
kematian.
Maka dari itu, Pak Presiden yang Bijaksana, tolong bebaskan kami dari iklan
dan asap rokok, Pak!
Tolong lindungi generasi masa kini dan masa mendatang dari dampak konsumsi
tembakau dan paparan asap rokok terhadap kesehatan, sosial, lingkungan, dan
ekonomi melalui Kerangka Kerja untuk Pengendalian Tembakau / Framework
Convention on Tobacco Control (FCTC).
0 comments:
Post a Comment